Sunday, 13 July 2014

Kritik Dan Saran Untuk Perkuliahan ERP

Dalam suatu proses pembelajaran mamang banyak hal yang pastinya tidak berkenan atau tidak sesuai dengan pemikiran tiap Mahasiswa .
akan tetapi semua itu bertujuan untuk pembelajaran dan sharing knowledge .untuk mencapai tujuan bersama yaitu mencerdaskan bangsa ( bahasa yang berattt  hehe. )

OK, disini akan saya sampaikan Beberapa saran dan kritik untuk perkuliahan   ERP. yang telah kami lakukan.

a. Hal yang Bagus dan harus terus dikembangkan. 

 - Keinginan Untuk terus mencoba hal yagn baru membuat perkuliaahan ini selalu berkembang . karena banyak hal yang belum kita ketahui ,. kalau hanya mengharapkan jam perkuliahan saja
- Kita harus sering sharing knowledge , mencari pengetahuan dan hal hal yang baru untuk bisa dipelajari dan dikembangkan.
- Pembimbing yang mau meberikan pengelaman dan pengetahuannya dengan langsung praktik sehnigga membuat mahasiswa bisa langsung mengerti dan mencobna untuk mempraktekkannya .

b. Hal yang perlu diperbaiki. 

- Saya menyarankan dalam pengerjaan tugas. selain dibawah dikelas juga bisa diberikan tutorial step by step dalam pengerjaan proses sehingga mahasiswa bisa langsung mencoba . karena ada kemungkinan mahasiswa canggung dalam proses tanya jawad di tread . padahal sih g ada masalah.

c. Saran untuk pengembangan Kuliah. 

- Saran saya adalah , masih banyak tool tool dalam open ERP yang belum terexplore mungkin bisa dijadikan bahan untuk perkuliahan selanjutnya.
- Disarankan untuk menggunakan Open ERP online ( odoo.com ) sehingga antara mahasiswa ke 1 dan yang lain bisa saling terhubung dan terintegrasi . ( bisa langsung mencoba sesuai dengan SOD nya ) , karena kebanyakan mahasiswa mengharapkan teman sekelompoknya untuk mengerjakan tugas.


Mungkin ada tambahan silahkan posting komentar anda di kolom komentar.
Terima kasih sekali lagi untuk Pak. Agung yang memberikan pelajaran yang berharga dan selalu membimbing kami dalam belajar matakuliah ERP .

SEMOGA KITA SELALU BISA KOMUNIKASI TANPA TERBATAS JARAK . Untuk perkembangan IPTEK.  :)


Saturday, 12 July 2014

Tugas 9 - UAS ERP - Modul HRD : Penerimaan karyawan, penggajian. Termasuk setting Modul HRD dan Lap Keuangan : Balance Sheet + Profit/ Loss Statement

Tugas 9 ( UAS ERP)

UAS ERP ini dengan membuat tugas yang telah dbagikan kepada setiap Mahasiswa .
Saya : Irwandi , Nim : 4412216225 , mendapatkan nomer undian untuk soal pilihan nomer 3 yaitu :

Modul HRD yang terkait dengan 
1. Penerimaan karyawan (Recruitment)
   Sekilas tentang Recruitment
Rekrutmen (Recruitment) adalah proses penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.
Menurut Faustino Cardoso Gomes (1995:105)Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi.
Rekrutmen merupakan proses komunikasi dua arah. Pelamar-pelamar menghendaki informasi yang akurat mengenai seperti apakah rasanya bekerja di dalam organisasi bersangkutan. Organisasi-organisasi sangat menginginkan informasi yang akurat tentang seperti apakah pelamar-pelamar tersebut jika kelak mereka diangkat sebagai pegawai.

Tujuan Rekrutmen
Menurut Henry Simamora (1997:214) proses rekrutmen memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1. Untuk memikat sekumpulan besar pelamar kerja sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.
2. Tujuan pasca pengangkatan (post-hiring goals) adalah penghasilan karyawan-karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal.
3. Upaya-upaya perekrutan hendaknya mempunyai efek luberan (spillover effects) yakni citra umum organisasi haruslah menanjak, dan bahkan pelamar-pelamar yang gagal haruslah mempunyai kesan-kesan positif terhadap perusahaan.

Proses Rekrutmen
Proses rekrutmen meliputi beberapa poin penting, menurut Simamora (1997:221):
1. Penyusunan strategi untuk merekrut
Di dalam penyusunan strategi ini, departemen sumber daya manusia bertanggung jawab didalam menentukan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan akan direkrut, di mana, dan kapan.
2. Pencarian pelamar-pelamar kerja
Setelah rencana dan strategi perekrutan disusun, aktivitas perekrutan sesungguhnya bisa berlangsung, melalui sumber-sumber perekrutan yang ada. Banyak atau sedikitnya pelamar dipengaruhi oleh usaha dari pihak perekrut di dalam menginformasikan lowongan, salah satunya adanya ikatan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan sumber-sumber perekrutan external seperti sekolah, universitas.
3. Penyisihan pelamar-pelamar yang tidak cocok / penyaringan
Setelah lamaran-lamaran diterima, haruslah disaring guna menyisihkan individu yang tidak memenuhi syarat berdasarkan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan. Di dalam proses ini memerlukan perhatian besar khususnya untuk membendung diskualifikasi karena alasan yang tidak tepat, sehingga di dalam proses ini dibutuhkan kecermatan dari pihak penyaring.
4. Pembuatan kumpulan pelamar
Kelompok pelamar (applicant pool) terdiri atas individu-individu yang telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh perekrut dan merupakan kandidat yang layak untuk posisi yang dibutuhkan.

Sistem Rekrutmen
Menurut Simamora (1997:246) untuk menciptakan suatu sistem rekrutmen yang efektif para manajer dan manajer sumber daya manusia, seyogyanya menerapkan beberapa hal, antara lain:
1. Mendiagnosis seefektif mungkin (berdasarkan kendala waktu, sumber daya finansial, dan ketersediaan staff pelaksana yang ada) faktor-faktor lingkungan dan organisasional yang mempengaruhi posisi yang perlu diisi dan aktivitas rekrutmen.
2. Membuat deskripsi, spesifikasi, dan standart kinerja yang rinci.
3. Menentukan tipe individu-individu yang sering dikaryakan oleh organisasi dalam posisi yang sama.
4. Menentukan kriteria-kriteria rekrutmen.
5. Mengevaluasi berbagai saluran dan sumber rekrutmen
6. Menyeleksi sumber rekrutmen yang kemungkinan menghasilkan kelompok kandidat yang paling besar dan paling sesuai pada biaya yang serendah mungkin.
7. Mengidentifikasikan saluran-saluran rekrutmen untuk membuka sumber-sumber tersebut, termasuk penulisan iklan, menjadwalkan program rekrutmen.
8. Menyeleksi saluran rekrutmen yang paling efektif biaya.
9. Menyusun rencana rekrutmen yang mencakup daftar aktivitas dan daftar untuk menerapkannya.


 Berikut saya lampirkan tutorial Proses Recruitment menggunakan OpenERP.

Tutorial Proses Recruitment menggunakan OpenERP.
Tutorial Recruitment Karyawan - Document-1
Tutorial Recruitment Karyawan - Document-2

2. Penggajian karyawan 

Proses Penggajian Karyawan Adalah Proses Konfigurasi , dan transaksi penggajian karyawan sampai memunculkan Payslipp ke pada tiap karyawan ,

Berikut Tutorialnya
Tutorial Penggajian Karyawan menggunakan OpenERP
Tutorial Penggajian Karyawan - Document-1
Tutorial Penggajian Karyawan - Document-2

Contoh Payslips

3.  Setting Modul HRD

 Proses Konfigurasi Module HRD agar bisa digunakan dan terintegrasi dengan proses akunting .
Berikut Tutorial Setting Modul HRD
Tutorial Setting Modul HRD - Document -1
Tutorial Setting Modul HRD - Document -2 

--> #Untuk Soal Wajibnya Yaitu dengan menampilkan Laporan Keuangan : Balance Sheet dan Profit/Loss Statement.

 Ini adalah proses setelah melakukan transaksi akunting .
\maka laporan transaksi bisa dilihat dengan mengeksekuai sub module laporan keuangan : Balance Sheet Dan Profit Loss Statement

1. Berikut penjelasan shingkat tentang Balance Sheet
Neraca Keuangan (Balance sheet) merupakan laporan keuangan yang mencakup asset, kewajiban (liability), dan modal (Equity/Ekuitas).
Neraca Keuangan membantu pihak manajemen maupun shareholder dalam melihat posisi struktur keuangan baik dari segi permodalan, kewajiban-kewajiban perusahaan, ataupun asset yang dimiliki.
Neraca keuangan terdiri dari 2 kolom, di sebelah kiri merupakan kolom asset, dan di sebelah kanan adalah kewajiban (liability) dan Modal (equity).
Asset (Aktiva) = Liability + Equity (Passiva)
A. Asset
Asset merupakan sumber ekonomi atau harta total yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan memberikan manfaat untuk perputaran usaha.
Dalam kolom asset, tercantum 2 macam kriteria asset.
1. Current Asset = Aset Lancar
asset yang bersifat liquid atau mudah diuangkan (jangka waktu periode kurang dari satu tahun) seperti cash/kas/fresh money, deposito, saham, dll.
2. Fixed Asset = Aset tetap/tidak lancar
Kebalikan dari asset lancar, artinya tidak liquid. Biasanya merupakan asset-asset perusahaan seperti peralatan, bangunan, tanah, dan sebagainya.
B. Liability (Kewajiban)
Liability merupakan kewajiban atau utang yang dimiliki oleh perusahaan sebagai akibat dari proses kegiatan usaha.
Layaknya asset, liability pun dikelompokkan ke dalam 2 bagian, yaitu current liability (Kewajiban lancar/jangka pendek), dan non-current liability atau long term liability (kewajiban jangka panjang).
1. Current Liability
Merupakan utang/kewajiban yang harus dibayarkan dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Contoh : Hutang usaha, hutang bank (waktu jatuh tempo pendek), dll
2. Long-term Liability
Merupakan utang/kewajiban yang harus dibayarkan dengan jatuh tempo lebih dari setahun.
Contoh : Hutang bank (waktu jatuh tempo panjang), hutang obligasi, dll
C. Modal / Equity
Modal biasanya terdiri dari beberapa sumber, yaitu modal pinjaman, modal sendiri (shareholders equity), atau bisa juga dari sisa laba yang ditahan, yaitu laba yang tidak dibagikan ke pemegang saham melainkan diputar untuk kegiatan ekspansi (Retained earning).

2. Berikut Penjelasan tentang Profit / Loss Statement

Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:
  • Pendapatan dari penjualan
    • Dikurangi Beban pokok penjualan
  • Laba/rugi kotor
    • Dikurangi Beban usaha
  • Laba/rugi usaha
    • Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain
  • Laba/rugi sebelum pajak
    • Dikurangi Beban pajak
  • Laba/rugi bersih
 
Berikut Tutorialnya Menampilkan Balance Sheet dan Profit Loss

Tutorial Balance Sheet dan Profit Loss - Document-1

Tutorial Balance Sheet dan Profit Loss - Document-2

Contoh Balance Sheet
Contoh Profit and Loss

Tugas 8 - ERP - Proses Input Transaksi Pembelian , Penjualan , Payroll, Investasi, Pembayaran Biaya-Biaya

Tugas 8
Membahas tentang bagaimana cara melakukan Transaksi di dalam OpenERP.

1. Transaksi Pembelian


Siklus Pembelian Tunai dan Kredit

a.      Keterangan Siklus Pembelian Kredit:
Prosedur pembelian secara kredit dilaksanakan melalui beberapa bagian dalam perusahaan bagian-bagian yang terkait dalam prosedur ini adalah bagian pembelian, penerimaan barang, hutang dan gudang,transaksi pembelian mencakup prosedur berikut ini :
1)     Pada saat persediaan bahan menunjukkan batas minimal fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian.
2)     Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.
3)     Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan melakukan pemilihan pemasok.
4)     Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
5)     Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh pemasok.
6)     Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan.
7)     Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan kepada fungsi akuntansi.
8)     Fungsi akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar faktor dari pemasok tersebut fungsi akuntansi mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian

b.     Keterangan Siklus Pembelian Tunai:
Prosedur pembelian tunai hampir sama dengan prosedur pembelian secara tunai yang dilaksanakan melalui beberapa bagian dalam perusahaan bagian-bagian yang terkait dalam prosedur ini adalah bagian pembelian, penerimaan barang, hutang dan gudang, tetapi ada perbedaa di saat pencatatan transaksi nya di bagaian akunting ,transaksi pembelian secara tunai ini mencakup prosedur berikut :
1)     Pada saat persediaan bahan menunjukkan batas minimal fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian.
2)     Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.
3)     Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan melakukan pemilihan pemasok.
4)     Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
5)     Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh pemasok.
6)     Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan.
7)     Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan kepada fungsi akuntansi.
8)     Fungsi akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar faktor dari pemasok tersebut fungsi akuntansi mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian

Siklus Retur Pembelian
a.      Departemen persediaan: 
Melakukan pengecekan persediaan, mengumpulkan persediaan yang rusak dan mencatat persediaan yang rusak lalu membuat daftar persediaan yang rusak rangkap 2,yaitu: 
1)     lembar pertama diberikan kepada manajer persediaan dan mengirimkan persediaan yang rusak  ke manajer persediaan 
2)     lembar kedua disimpan sebagai arsip.
Menerima bukti pengiriman barang retur dan barang pengganti dari departemen penerimaan.
Departemen persediaan melakukan pengecekan dan membuat laporan penerimaan penggantian barang rangkap 2, yaitu: 
1)     lembar pertama beserta bukti penggantian barang retur dikirim ke manajer persediaan 
2)     lembar kedua disimpan sebagai arsip. 

b.      Manajer persediaan: 
Menerima persediaan yangrusak dan daftar persediaan yang rusak. 
Manajer persediaan melakukan pengecekan, lalu mengesahkan daftar persediaan yang rusak rangkap 2, yaitu : 
1)                  Pembar pertama disimpan sebagai arsip 
2)                  lembar kedua dikirimkan ke departemen pembelian beserta dengan persediaan yang rusak. 

Menerima laporan penerimaan penggantian barang beserta dengan bukti penggantian barang retur melakukan pemeriksaan terhadap laporan penggantian barang. 
Mengirimkan laporan penggantian barang yang telah diperiksa beserta dengan bukti penggantian barang retur ke bagian akuntansi. 

c.      Departemen pembelian:
Menerima daftar persediaan rusak yang telah disahkan dari bagian manajer persediaan, berdasarkan hal tersebut membuat surat retur pembelian rangkap 2, yaitu: 
1)        lembar pertama dikirimkan ke departemen penerimaan. 
2)        Lembar kedua dikirim ke supplier beserta dengan persediaan yang rusak. 

Menerima surat penerimaan retur lalu mengirimkannya ke departeman penerimaaan. 

d.      Supplier:
Menerima surat retur pembelian dan persediaan yang rusak, berdasarkan hal tersebut membuat surat penerimaan retur rangkap 2,yaitu: 
1)                     lembar pertama dikirimkan ke departeman pembelian 
2)                     lembar kedua disimpan sebagai arsip. 

Menyiapkan barang pengganti membuat bukti penggantian barang retur rangkap 2 beserta barang tersebut ke departemen penerimaan. 
Menerima surat penggantian barang retur yang telah di acc. 

e.      Departemen penerimaan: 
Menerima surat retur pembelian dari departemen pembelian.
Menerima surat penerimaan retur dari departemen pembelian.
Menerima bukti penggantian barang retur 2 lembar dan barang pengganti.
Lalu berdasarkan bukti penggantian barang retur 2 lembar ditambah dengan surat penerimaan retur dan surat retur pembelian, departemen penerimaan mengesahkan bukti pengiriman barang retur 2 lembar,yaitu: 
1)     Lembar ke dua dikirim ke supplier 
2)     Lembar pertama beserta barang dikirim ke departemen persediaan. 

f.        Bagian Akuntansi : 
Menerima laporan penggantian barang yang telah diperiksa, lalu berdasarkan laporan tersebut membuat laporan catatan persediaan rangkap 2, yaitu: 
1)     lembar pertama disimpan sebagai arsip 
2)     lembar kedua dikirim ke bagian pimpinan 

g.      Pimpinan: 
Menerima laporan catatan persediaan dan mengesahkannya 
2. Transaksi Penjualan

 
Siklus Penjualan Tunai dan Kredit
Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba. Banyak faktor selain usaha promosi termasuk segi pelayanan atau pemberian service, harga yang cocok, juga bagian pimpinan perusahaan dapat mengikuti order penjualan yang masih luas/terbuka. Maka aktivitas penjualan dapat di kronologiskan sebagai berikut:
1) Penerimaan pesanan
2) Penegasan pesanan
3) Pengiriman barang
4) Pembuatan faktur
5) Pembuatan laporan operasional penjualan
Prosedur penjualan adalah urutan-urutan sejak diterimanya pesanan dari pembeli pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan) dan pencatatan penjualan. Prosedur penjualan melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar penjualan yang terjadi dapat diawasi dengan baik.
Penjualan dapat dibagi 2 dalam pelaksanaannya, yaitu:
·         Penjualan secara kredit
·         Penjualan secara tunai

a.                  Prosedur Penjualan Tunai
Pelanggan datang ke toko/ perusahaan dan melihat barang yang diinginkan. Setelah pelanggan mendapatkan barang yang diinginkan dan cocok dengan harga yang diajukan, pelanggan memberikan kepastian untuk barang yang akan di beli. Dan datang kebagian penjualan (teller) untuk dilakukan pencatatan pembelian tunai , lalu pelanggan akan memberikan uang sesuai dengan harga barang tersebut.

a.1.  Keterangan Siklus Penjualan Tunai:
1)     Customer
Customer melakukan order barang yang dikirim ke Bagian Penjualan. Lalu mendapatkan Bukti Pembelian. Setelah diproses, customer akan mendapatkan kiriman barang dari Bagian Pengiriman. Barang yang diterima lalu dicek apakah sama dengan Bukti Pembelian. Jika cocok, customer menandatangani dan mengembalikan Surat Jalan dan Bukti Pembelian ke Bagian Pengiriman.
2)     Bagian Penjualan
Setelah menerima Order Barang dari Customer, Bagian Penjualan membuat Bukti Pembelian yang dirangkap 3, lembar pertama untuk Customer, lemabar kedua untuk Bagian Gudang, dan lembar ketiga untuk Bagian Keuangan. Dari Bukti Pembelian tersebut, Bagian Penjualan membuat Surat Jalan yang dirangkap 3. Lembar pertama dan kedua untuk Bagian Pengiriman dan lembar ketiga untuk Bagian Gudang.
Dari Bukti Pembelian 1 dan 2 yang diterima dari Bagian Pengiriman, lalu dibuat Laporan Penjualan rangkap 2, lembar pertama sebagai arsip dan lembar kedua dikirim ke Pimpinan.
3)     Bagian Gudang
Dari Bukti Pembelian yang diterima dari Bagian Penjualan, Bagian Gudang menyiapkan barang yang diorder. Barang tersebut dikirim ke Bagian Pengiriman. Bagian Gudang juga menerima Surat Jalan dari Bagian Penjualan sebagai arsip.
4)     Bagian Pengiriman
Setelah menerima Barang dari Bagian Gudang dan Surat Jalan dari Bagian Penjualan, lalu barang dikirim bersama Surat Jalan tersebut ke Customer.
Bukti Pembelian dan Surat Jalan yang telah ditandatangani oleh Customer diberikan ke Bagian Penjualan.
5)     Bagian Keuangan
Menerima Bukti Pembelian dari Bagian Penjualan sebagai dasar pembuatan Laporan Keuangan yang dirangkap 2, yang pertama diberikan ke Pemimpin dan lembar kedua untuk arsip.
6)     Pemimpin
Menerima Laporan Keuangan dari Bagian Keuangan dan Laporan Penjualan dari Bagian Penjualan sebagai arsip.
b.                 Prosedur Penjualan Kredit
Pelanggan datang ke toko/ perusahaan dan melihat barang yang diinginkan. Setelah pelanggan mendapatkan barang yang diinginkan dan cocok dengan harga yang diajukan, pelangganmengajukan permohonan kredit, maka fungsi penjualan akan memberikan formulir  penjualan kredit dan menjelaskan persyaratan untuk mengajukan penjualan kredit.Setelah formulir diisi dan ditandatangani oleh pelanggan, formulir tersebut diserahkan kepada fungsi penjualan kembali beserta data-data yang diperlukan untuk diperiksakelengkapannya, setelah di cek kelengkapannya, fungsi penjualan akan mengirim formulir penjualan kredit dan persyaratan yang diperlukan ke fungsi kredit.


a.2. Keterangan Siklus Penjualan Kredit:
1)     Customer
Customer melakukan order barang yang dikirim ke Bagian Penjualan. Lalu mendapatkan Bukti Pembelian. Setelah diproses, customer akan mendapatkan kiriman barang dari Bagian Pengiriman. Barang yang diterima lalu dicek apakah sama dengan Faktur Pembelian. Jika cocok, customer menandatangani dan mengembalikan Surat Jalan dan Faktur Pembelian ke Bagian Pengiriman.
2)     Bagian Penjualan
Setelah menerima Order Barang dari Customer, Bagian Penjualan membuat Faktur Pembelian yang dirangkap 3, lembar pertama untuk Customer, lemabar kedua untuk Bagian Gudang, dan lembar ketiga untuk Bagian Keuangan. Dari Faktur Pembelian tersebut, Bagian Penjualan membuat Surat Jalan yang dirangkap 3. Lembar pertama dan kedua untuk Bagian Pengiriman dan lembar ketiga untuk Bagian Gudang.
Dari Faktur Pembelian 1 dan 2 yang diterima dari Bagian Pengiriman, lalu dibuat Laporan Penjualan rangkap 2, lembar pertama sebagai arsip dan lembar kedua dikirim ke Pimpinan.
3)     Bagian Gudang
Dari Faktur Pembelian yang diterima dari Bagian Penjualan, Bagian Gudang menyiapkan barang yang diorder. Barang tersebut dikirim ke Bagian Pengiriman. Bagian Gudang juga menerima Surat Jalan dari Bagian Penjualan sebagai arsip.
4)     Bagian Pengiriman
Setelah menerima Barang dari Bagian Gudang dan Surat Jalan dari Bagian Penjualan, lalu barang dikirim bersama Surat Jalan tersebut ke Customer.
Faktur Pembelian dan Surat Jalan yang telah ditandatangani oleh Customer diberikan ke Bagian Penjualan.
5)     Bagian Keuangan
Menerima Faktur Pembelian dari Bagian Penjualan sebagai dasar pembuatan Laporan Keuangan yang dirangkap 2, yang pertama diberikan ke Pemimpin dan lembar kedua untuk arsip.
6)     Pemimpin
Menerima Laporan Keuangan dari Bagian Keuangan dan Laporan Penjualan dari Bagian Penjualan sebagai arsip.

Link Download Tutorial 
Document
    TUTORIAL INPUT TRANSAKSI PENJUALAN PADA OPENERP

Video

    TUTORIAL INPUT TRANSAKSI PENJUALAN PADA OPENERP

3. Transaksi Payroll


Siklus Penggajian dan Upah
1)     Karyawan
Karyawan membuat data diri yang dirangkap menjadi 1, lembar pertama dikirim ke HCS lembar kedua sebagai dasar melakukan presensi yang diserahkan ke HCS.
Setelah diproses, slip gaji yang telah divalidasi oleh Pimpinan di serahkan bersama dengan uang/gaji oleh HCS.

2)     HCS
Setelah menerima data karyawan dan hasil presensi, HCS merekap presensi, rekapan tersebut diberikan ke bagian keuangan.
HCS merupakan bagian yang memberikan slip gaji yang telah divalidasi beserta dengan uang.

3)     Bagian Payroll
Rekap presensi yang diterima dari HCS, oleh Bagian keuangan dibuat slip gaji yang dirangkap 3, lembar pertama sebagai dasar bagian keuangan membuat laporan penggajian, lembar kedua sebagai arsip, dan lembar ketiga diserahkan ke Manajer.

4)     Pimpinan
Setelah menerima slip gaji dari keuangan, manajer memvalidasi sehingga menjadi slip gaji yang telah divalidasi menjadi 2 rangkap, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua diberikan ke HCS yang nantinya akan diserahkan ke karyawan. Manajer juga menerima laporan penggajian dari bagian keuangan.

4. Input Investasi , Pembayaran Biaya -Biaya

 Merupakan Proses Input Modal Awal untuk melakukan transaksi keuangan , dan pembayaran Biaya Biaya dalam transaksi akunting

Link Download Tutorial   
Document
    Kel 10_PR 8_Konfigurasi Investasi, Pembayaran Listrik dan Telepon-1
    Kel 10_PR 8_Konfigurasi Investasi, Pembayaran Listrik dan Telepon-2
    Kel 10_PR 8_Konfigurasi Investasi, Pembayaran Listrik dan Telepon-3
Video

    Kel 10_PR 8_Konfigurasi Investasi, Pembayaran Listrik dan Telepon

 


Tugas 7 -ERP - Konfigurasi Open ERP dan Input Data Master di OpenERP.

Tugas 7 - ERP - Ini membahas tentang
Bagaimana cara  Konfigurasi dan Inpur Master Data di OpenERP .
dalam hal ini pemakaian aplikasi OpenERP bisa diakukan menggunakan Localhost ( Aplikasi yang sudah terinstall secara Offline di komputer anda) atau bisa dilakukan dengan Online ( https://www.odoo.com/)

Berikut ini saya Paparkan beberapa Konfigurasi darlam OpenErp yang meliputi  :

1. Konfigurasi -Input data COA ( Chart Of Account )

Chart Of Account (Daftar Rekening). Istilah ini terdengar sangat keren dan di bayangkan akan sangat susah sekali. Kalau mau di artikan secara bahasa chart bisa berarti, tabel, daftar, diagram, bagan. Tapi bagaimana kita memahami ini dalam pengertian yang lebih sederhana saja hingga tidak perlu untuk di buat pusing oleh istilah yang satu ini.
Baiklah, coba kita lihat dari chart of account lalu mengambil sebuah kesimpulan yang di jadikan definisi bagi kita untuk mudah di pahami. Lalu kita kaitkan dengan definisi yang sebenarnya.
Kita lihat Daftar di bawah ini :
  1. Asset/Aktiva
  2. Hutang/Liability
  3. Modal/Equity
  4. Income/pendapatan
  5. Cost of sales (HPP/Harga Pokok Penjualan)
  6. Biaya/Expense
  7. Other Income
  8. Other Expense
Dari kelompok di atas kita akan buatkan Kode dengan menggunakan Angka 5 digit (0000).
1 Asset/Aktiva 10000

1 10100 : Aktiva Lancar


1 10101 : Kas


2 10102 : Piutang Usaha


3 10103 : Persediaan …. dst

2 10200 : Aktiva Tetap


1 10201 : Inventaris


2 10202 : Kendaraan


3 10202.1 : Akumulasi Penyusutan Kendaraan


4 10204 : Tanah …. dst
2 Hutang/Liability 20000

1 20100 : Utang Jangka Pendek


1 20101 : Utang Dagang

2 20200 : Utang Jangka Panjang


1 20201 : Investasi Pihak Ketiga
3 Modal/Equity 30000

1 30100 : Modal

2 30200 : Prive … dst
4 Income/pendapatan 40000

1 40100 : Pendapatan

2 40200 : Laba Tahun berjalan
5 Cost of sales (HPP/Harga Pokok Penjualan) 50000

1 50100 : Pembelian


1 50102 : Ongkos Angkut Pembelian

2 50200 : HPP …. dst
6 Biaya/Expense 60000

1 60100 : Biaya Kantor


1 60101 : Biaya Gaji Karyawan Kantor


2 60102 : Biaya ATK

2 60200 : Biaya operasional


1 60201 : Biaya gaji Karyawan


2 60202 : Biaya Sewa Gedung… dst
7 Other Income 70000

1 70100 : Bungan Bank


1 70101 : Bunga Tabungan


2 70102 : Bunga Deposito

2 70200 : Bunga Investasi .. dst
8 Other Expense 80000

1 80100 : Beban Pajak


1 80101 : Pajak Penghasilan


2 80102 : Pajak Bumi dan Bangunan

2 80200 : Beban Invesatasi ..dst
Dari contoh di atas maka kita akan menemukan beberapa informasi yang mudah untuk di baca hanya melalui dari nomornya saja. Misalnya ketika kita melihat kode akun yang di mulai dengan angka 6 maka kita sudah tau itu adalah biaya, dan melihat angka berikutnya adalah 01 maka kita bisa mendapat informasi itu biaya kantor dan jika kode 02 maka itu adalah biaya Operasional. Begitupun untuk selanjutnya dalam membaca table tersebut.
Sekarang kita akan kembali pada pembahasan sesuai dari Chart Of Account dengan melihat tebel di atas. Dari table di atas maka dapat di simpulkan bahwa  Definisi Chart Of Account (Daftar Rekening / Perkiraan / Akun) adalah daftar yang tersusun dalam struktur tertentu yang terdiri dari unsure-unsur rangkaian kode dan nama akun secara sistematis.
Ada juga yang menggunakan kode huruf dan angka decimal, baca artikel : Definisi dan Kode Akun Perkiraan
Jadi untuk pembahasan kita tentang Chart Of Account (Daftar Rekening) hari ini,  mudah-mudahan dapat di pahami.

Berikut saya lampirkan cara konfigurasi COA di OpenERP.

Video:
Kel 10 PR7 Create Of Account

Document

Kel 10 PR7 Create Of Account - doc
Kel 10 PR7 Create Of Account - pdf

2. Konfigurasi - Input data Company Profile dan Human Resource

Konfigurasi ini berisi inputan data Perusahaan dan Human Resource
Berikut Link tutorialnya
 Video:
 Kel 10 PR7 Company Profile & HR

 Document
Kel 10 PR7 Company Profile & HR -doc
Kel 10 PR7 Company Profile & HR -pdf

3. Konfigurasi - Input data Produk , Supplier , Customer

Dalam perusahaan retail ada barang yang dibeli dari supplier dan kemudian di jual ke customer .
Berikut konfigurasi input data masternya
Video:
Kel 10 PR7 Penggenalan Produk Supplier Customer

 Document
Kel 10 PR7 Penggenalan Produk Supplier Customer -doc
Kel 10 PR7 Penggenalan Produk Supplier Customer -pdf
 
4. Konfigurasi - PR ( Purchase Requisition) 
   Dalam proses Penjualan kita membutuhkan PR untuk menginformasikan barang yang akan di beli sebelum dibuatkan PO (Purchase Order) .
Berikut konfigurasinya
Video:
 Bonus Tugas 7 ERP -Install submodule PR (Purchase Requisition)